Instagram

Saturday, February 1, 2014

Setelah bertahun-tahun gue lahir dan hidup di Kediri belum pernah sekalipun gue ke Air Terjun Dholo. Gue cuma sering ke air terjun irenggolo saja. Anggapan gue mungkin air terjun Dholo tak jauh beda dari Irenggolo tapi setelah melakukan perjalanan kesana anggapan gue tadi salah besar. Air terjun Dholo sungguh eksotis. Air terjun ini berada di ketinggian +/- 1800 MDPL terletak di Kawasan Wisata Besuki atau sekitar 5km dari Pintu Gerbang Air Terjun Irenggolo.

Air Terjun Dholo
Jalanan untuk mencapai air terjun ini sudah cukup baik. Difasilitasi aspal nan mulus dan lebar, tapi tetap saja harus waspada akan longsor dan tanjakan-tanjakan yang cukup miring. Di beberapa bagian bagian bahkan ada rambu "GUNAKAN GIGI TRANSMISI 1". Jalanan dari Irenggolo menuju Dholo hanya terdapat 1 dan ujung dari aspal itu adalah tampat parkir kawasan Wisata Dholo.


Tersangka dalam trip kali ini Gue, Goza, Ronny, Edo, Wempi dan Daus. Kami berangkat dari kos Goza sekitar pukul 3 sore. Kami melewati jalanan menuju Pohsarang. Sepanjang perjalanan menuju Besuki pemandangan kiri dan kanan cukup indah. 2 km sebelum sampai di Gerbang Wisata Besuki ban depan motor gue bocor dan kami berenam pun kebingungan. Akhirnya gue menyuruh edo dan wempi untuk jalan duluan mencari tukang tambal ban. Berangkatlah mereka berdua. Tak lama setelah mereka pergi wempi pun menelpon dan mengabari kalo didepan ada tukang tambal ban. Akhirnya motor gue pun tetep gue naiki menuju tukang tambal ban. 

Sesampainya di tukang tambal ban ternyata tukang tambalnya lagi ga ada. Gue pun nyeletuk "Bu, perlengkapannya ada gak bu? Kami bisa tambal sendiri kok". Ternyata ada dan akhirnya gue tambal sendiri ban motor gue. 

Ayo tambal ban

Setelah urusan tambal ban kelar gue balikin peralatan dan bayar 5000. Langsung kami pun lanjut menuju dholo yang +/- 10km lagi. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 16:45. Dan kami pun tiba di lapangan parkir dholo pukul 17:00 dan langsung semangat menuruni 995 anak tangga. Begitu sampai didasar tangga kami hanya bisa berucap "Subhanallah" begitu melihat air terjun ini.





Abis nambal ban dan menuruni 995 anak tangga pengen rasanya langsung mandi dibawah air terjun ini. Langsung deh kita berenam buka baju dan langsung byur seger bin dingin. Mandi sambil foto-foto sambil bermain air. Gak kerasa udah jam 18:15 dan kamipun segera balik ke parkiran. Goza, Daus dan Wempi jalan duluan, sedangkan gue dan ronny nemenin Edo yang kesusahan menaikin hampir seribu anak tangga ini. Akhirnya gue, ronny dan edo sampai di parkiran pukul 19:15 dan disambut dengan hujan deras.

Setelah sampai di parkiran kami pun langsung bergegas pulang karena udah sangat gelap dan diparkiran itu cuma tinggal kami berlima. Sepanjang perjalanan menuju kota kami diguyur hujan dan kedinginan akhirnya kami pun sepakat untuk mempir di Soto Tamanan untuk menghangatkan badan.