Instagram

Friday, December 27, 2013

Sekarang ini siapa yang gak kenal Mahameru? Puncak Tertinggi di Pulau Jawa yang booming karena film super duper keren berjudul 5cm, yang membuat saya tergila-gila dengan sosok riani. lol... Setelah ratusan kali muter film ini di laptop (bukan karena hobi, tapi film di laptop gue emang cuma ini) dan dengan adanya libur minggu tenang + natal akhirnya gue putusin buat mendaki ke Semeru dengan target bisa sampai Mahameru.
Ranu Kumbolo
Seperti pendakian lainnya saya hanya ikut dengan orang yang buka trit suatu forum jalan-jalan yang lumayan tenar di kalangan traveller. Tapi karena perjalanan kali ini diikuti banyak orang akhirnya rombongan dibagi menjadi 2 bagian dan gw ditunjuk jadi leader. Rombongan kami asalnya sebanyak 22 orang dan akhirnya dipecah menjadi 7 dan 15 orang. Rombongan gue 7 orang saja termasuk gw.

18 Desember 2013
Perjalanan ini gw mulai dari Bandung, tempat dimana gw menuntut, menuntut hak, menuntut kewajiban, menuntut kehidupan dan tentunya menuntut ilmu. Target awal gw adalah sampai di kota kelahiran gue yaitu Kediri untuk mempersiapkan semua di sana. Dan dengan kesendirian gw akhirnya gw meninggalkan bandung malam itu dengan menggunakan kereta Kahuripan. Tak ada sesuatu yang spesial yang terjadi selama perjalanan menuju kediri.

19 Desember 2013
Pagi itu gw bangun dan ternyata gw masih juga berada di atas kereta padahal gue berharap tiba-tiba gw udah pindah diatas kasur. xD Setelah buka mata gw menuju ke bordes kereta api dan menengok keluar pintu kereta menikmati pemandangan yang ada, sawah yang hijau yang begitu luas. Ceritanya ngikutin Zafran dan Dinda, bedanya ini gw sendirian

Kira-kira pukul 10 pagi gue tiba di stasiun kediri dan langsung berniat pulang kerumah tapi takdir berkata lain gw ketemu sama 5 orang berkeril gede sama kayak gue dan gue langsung nyamperin mereka. Ternyata mereka mau ke semeru juga dan mereka ternyata juga dari bandung. Setelah nemenin beli tiket dan ngobrol-ngobrol bentar gw pamit sama mereka dan berjanji untuk ketemu mereka lagi di semeru.
20 Desember 2013
Jum'at sore itu gw main ke kost temen akrab gw sebut saja dia goza. Di kostnya gue ngobrol panjang lebar dan dari sekian panjang obrolan gue yang paling banyak gue obrolin adalah pendakian gue besok ke semeru. Nah dari sinilah petaka racun gue nular ke goza. Dia jadi ingin ikut ke semeru. Gue pun menanggapi dengan gembira keinginan dia itu walaupun gw sampaiin ke dia jangan targetin puncak karena persiapan fisikmu gak ada! Dan dia pun tetap bersikeras ikut dan setelah izin ke orang tua-nya akhirnya dipastikan dia ikut.

21 Desember 2013
Pagi itu gw bangun dari tempat tidur dengan malesnya. Hujan yang mengguyur sejak semalam membuat udara pagi itu sangat enak untuk diajak bercinta. Tapi dengan ingatan bahwa gw belum urus surat sehat akhirnya gue lawan rasa malas gue dan bergegas menuju kamar mandi dan langsung menuju puskesmas. Ini hari sabtu dan puskesmas cuma buka sampai jam 10 jangan sampai gue telat dan gak bisa urus surat sehat. 

Setelah urusan surat sehat selesai gue balik ke rumah untuk packing barang-barang yang sebenernya udah gue packing dari hari jum'at tapi terpaksa di un-packing karena tas gue dikencingin sama kucing gue tercinta. xD Packing pun selesai. Tarra 1 daypack dan 1 keril penuh sesak. Daypack gw penuh dengan logistik untuk tim gw dan keril penuh dengan barang pribadi gw.

Pukul 10:30 goza udah datang ke rumah gue dan bersiap untuk berangkat ke stasiun Ngadiluwih untuk menuju malang. Jadwal kereta kami pukul 11:45. Sebelum naik kereta api kami sempatkan untuk makan bakso di depan stasiun sambil godain mba-mba cantik yang juga sempet beli bakso bareng kami. xD

Pukul 15:55 kami sampai di Stasiun Malang Kota Baru dan langsung naik angkot menuju kost teman kami yang akan kami tumpangi nginep semalem sebelum besok pagi menuju tumpang dan ranupani. 2 teman saya (harusnya naik kereta bersama kami) yang ketinggalan kereta api telah tiba duluan di kos Hendra. Sore hingga malam itu kami gunakan untuk mencek barang-barang dan re-pack.

22 Desember 2013
Pagi itu kami berempat sangat sulit untuk membuka mata. Gerimis syahdu membuat udara di malang semakin menusuk selimut yang kami kenakan. Tapi karena rasa semangat untuk ke semeru kami bulatkankan tekad untuk melawan hawa dingin itu untuk segera bersiap menuju tumpang.
Pukul 08:00 kami berempat bergegas dari kos Hendra di Daerah Suhat menuju Stasiun Malang Kota Baru untuk bertemu dengan rombongan kami lainnya. Dengan menggunakan angkot ABG kami berempat menuju stasiun dan ternyata disana rombongan dari sby berjumlah 12 orang sudah menanti kami. Kami tiba di stasiun malang pukul 08:30 dan berjumpa dengan Syariv (Jogja). Rombongan kami sudah berlima, dua lagi. Lalu dari luar stasiun terdengar sayup-sayup Kereta Malabar segera datang. Itu kereta mba yosi, cewe di rombongan kami satu-satunya. Setelah mba yosi bergabung kita sudah berenam tinggal satu lagi. Setelah nunggu 15 menitan akhirnya datang juga Sigit (Jakarta). Setelah lengkap bertujuh kami segera menuju tumpang dengan mencarter angkot dengan harga 110.000

Di tumpang kami menuju base camp pendakian. Lupa siapa nama pemilik basecamp itu disana kami melengkapi logistik dan keperluan-keperluan lain yang belum lengkap. Di tumpang saya sempatkan makan mie ayam dan membeli sedikit cemilan untuk pendakian nantinya. 


Truk yang akan membawa kami ke Ranupani


Dari tumpang kami menuju ke ranupani dengan mencarter truk. Truk ini kami isi sebanyak 22 orang dengan biaya 35.000 per orang. Perjalanan ke ranupani cukup jauh +/- 2 jam. Melewati gubug klakah, coban pelangi, dan lain-lain. Ditengah perjalanan hujan pun mulai turun dengan derasnya. Hingga akhirnya kami sampai di ranupani pukul 12:30. Di ranupani gue ngurus pendaftaran dan juga nyempetin diri buat makan rawon dan kopi. Ya walaupun rasa gak seberapa dan harga yang mahal tapi sepiring rawon itu bisa buat ganjal perut gue sampai nanti malem. 

Setelah semua urusan beres kami bertujuh memulai pendakian pukul 13:40. Jujur dari kami bertujuh belum pernah ada yang ke semeru dan gak tau dimana jalur pendakiannya. Saat kami berangkat kami melihat ada sekelompok pendaki yang berjalan menyusuri makam. "Ah mungkin itu jalur awal pendakiannya" pikir gue. Gue langkahin kaki gw melewati makam itu dan terus masuk kedalam hutan dan ketemu savana. Di tengah perjalanan gue berhenti dan bilang ke rombongan gue "ini bener gak sih? gue belum pernah baca cerita pendakian semeru pas awal pendakian itu ngelwatin makam. Tapi disini banyak tanda pendakian juga" 

Kami semua tetap meneruskan perjalanan dan akhirnya jalan kami buntu. Kami berhenti sejenak dan mencoba mencari jalan yang bisa dilalui tiba-tiba muncul sosok perempuan cantik nan tomboy sambil teriak "woy, lu lama amat kemana aja gue nunggu udah lama". Kami bertujuh pun menoleh padanya dan ternyata dia salah orang. Dia mengira kita rombongan mereka yang tertinggal di belakang. Gue pun nanya sama dia jalur pendakian semeru dimana dan diapun ngasih tau yang bener. Dan gue pun sempat tanya kalo terus kemana dia bilang kalau ini terus akan bertemu dengan ranu regulo. 

Akhirnya kami pun berbalik arah dan menuju ke jalur pendakian yang benar. Menyusuri jalanan aspal dan akhirnya kami sampai di percabangan dengan Gapura bertuliskan "Selamat datang para pendaki Semeru" Disini kami sempatkan untuk berfoto-foto walaupun cuaca gerimis syahdu. Setelah berfoto kami melanjutkan perjalanan. Jalur awal pendakian cukup jelas, jalanan-nya berupa paving block dengan sedikit menanjak. Setelah kurang lebih 3km kami jalan sampai juga kami di Landengan dowo. Disini kami sempatkan juga untuk berfoto-foto dan setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju pos 1.

Di pos 1 cukup banyak pendaki yang beristirahat disana termasuk kami. Tapi kami memutuskan istirahat sebentar saja karena kondisi kami masih fit. Dan segera ingin menikmati ranukumbolo. Dari pos 1 menuju pos 2 semangat kami masih kuat. Disebelah kiri jalur pendakian terdapat tulisan "500m Watu Rejeng" wah kita udah hampir sampai di Pos 2. Benar saja 500 meter dari tulisan itu Pos 2 berdiri. Pos 2 ini berada dibawah Tebing yang disebut Watu Rejeng. Setelah cukup kami beristirahat kami lanjutkan perjalanan. Setelah 45 menit kami jalan sampailah kami di Watu Rejeng. Disitu gue nyeletuk "Loh ini baru watu rejeng, jadi tulisan 500m watu rejeng tadi yang dimaksud ini? Ini sih 1 km bukan 500m"

Disini kami tak berlama-lama karena hari sudah mulai gelap ditambah kabar dari beberapa blog kalau di watu rejeng itu banyak "temennya". Dari watu rejeng perjalanan ke ranu kumbolo masih jauh. Masih sekitar 4,5 km. Dari Watu rejeng ke Pos 3 cukup lumayan menguras tenaga. sekitar pukul 17:50 gue sampai di Pos 3. Di Pos 3 langit sudah cukup gelap dan kami mengeluarkan headlamp untuk penerangan kami. Dari Pos 3 ini jalanan menanjak dengan kemiringan sekitar 60 derajat.

Pos 3 ke Pos 4 kami tempuh kurang lebih 1,5 jam. Dari pos 4 gemerlap lampu tenda sudah mulai bisa dinikmati. Pos 4 ini tepat di atas ranukumbolo. Langsung saja kami bergegas turun untuk segera membuka tenda. Pukul 20:00 kami bertujuh sampai di ranu kumbolo. Mendirikan tenda, mengisi air untuk masak dan bebersih diri itu kegiatan yang kami lakukan setibanya kami di ranukumbolo.

Setelah tenda dan air siap malam itu saya bareng mba yosi menyiapkan hidangan makan malam. Menu malam itu Nasi, Mie rebus, Sosis dan telur dadar. Kami hanya makan berenam karena syariv udah tidur duluan. Setelah makan dan menyeduh beberapa gelas minuman hangat kami langsung masuk tenda dan menikmati dekapan angin ranukumbolo.

23 Desember 2013
Gue bangun pukul 05:30 dan gw langsung buka tenda dan SUBHANALLAH. Ranu kumbolo pagi itu sangat indah. Gw pun cuma bisa diam dan menikmati keindahannya. Ditengah-tengah kekaguman gue sama ranukumbolo gue dikagetin oleh teriakan ibu-ibu disebelah tenda "MAS GORENGAN MAS". Gue yang kaget langsung keluar tenda dan karena perut yang lapar gue langsung samperin ibu-ibu tadi beli gorengannya dan ngobrol-ngobrol dengan beliau. 

Ranukumbolo pagi itu

Setelah makan gorengan dan nyeduh kopi gw jalan-jalan di sekitar ranu kumbolo dan gw naik ke jalur pendakian yang semalem gue laluin dan menikmati keindahan ranu kumbolo dari atas. Sekali lagi, Allah menunjukkan kuasanya dengan memberikan keindahan yang tiada tara ditengah jalur pendakian ini. Dan dari atas sini gw baru tau kalo saat ini gw bukan tepat di depan ranu kumbolo tapi gw di samping dan harus tracking agak jauh lagi untuk sampai di tanjakan cinta. 


Masak bareng mba yosi


Setelah puas menikmati keindahan ranu kumbolo gue bergegas untuk masak bareng mba yosi sedangkan yang lainnya packing untuk siap-siap menuju ke kalimati. Setelah acara makan dan packing selesai kami berangkat menuju kalimati pukul 9:40 dan cuaca saat itu hujan deras. Kami tracking perlahan tapi pasti. Akhirnya kami sampai di dasar tanjakan cinta.

Tanjakan Cinta

Gue ngambil keputusan di tanjakan cinta kita gak usah tunggu-tungguan yang masih kuat jalan duluan aja ntar kita ketemu di puncak tanjakan ini. Niatan gue mau nyoba jalan tanpa liat kebelakang. Siapa tau mitos tanjakan cinta itu bener. Gue naik pelan tapi pasti. Nafas gue ngos-ngosan. Di tengah tanjakan pengen rasanya gue noleh kebelakang dan menikmati ranukumbolo dari atas sekali lagi. Tapi boro-boro noleh ke belakang, ngatur nafas aja susah bro. Akhirnya selangkah demi selangkah gue berhasil sampai di puncak tanjakan ini. Gw duduk bersandar di pohon dan capek gw seketika hilang dan gue teriak "YA ALLAH RANU KUMBOLO KEREN ABIS".