Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang masuk dalam TNGGP. Sudah pernah sebelumnya gue kesini cuman hanya ke Puncak Pangrango tanpa mampir ke Puncak Gede. Pada kesempatan ini gue menyambangi keduanya. Awalnya rencana gue melipir ke Papandayan tp berhubung rindu berat sama Mandalwangi akhirnya planning berubah total. Ngurus simaksi yang super mepet akhirnya dapet juga untuk 7 orang via cibodas.
Kamis, 24 April gue dan kelima temen gue mempersiapkan semua kebutuhan pendakian. Pendakian ini akhirnya hanya dilakukan 5 orang dan 2 temen gue batal lebih memilih ke Papandayan. Tersangka dalam pendakian ini Gue, Danul, Yauri, Fajar dan Cyntia. Kami berangkat dari bandung pukul 11 malam dengan bus jurusan merak via puncak. Jum'at pukul 1 malam kami telah tiba di pertigaan cibodas dan istirahat sejenak di Alfamart sembari melengkapi kebutuhan yang kurang.
Sambil memulihkan nyawa yang hampir hilang karena supir bus yang kami tumpangi ugal-ugalan kami mengisi perut dengan bubur ayam. Enak banget makan bubur di udara sedingin ini. hahaha. Setelah perut kenyang dan belanja keperluan sudah cukup kami menuju ke Basecamp Mang Idi untuk numpang tidur. Sampai di Mang Idi kita langsung bobok cantik.
Pagi harinya kita bangun pukul 08:00 dan langsung bersiap melakukan pendakian sambil sarapan dulu. Setelah sarapan dan semuanya telah siap pukul 09:00 kami mulai jalan dari Mang idi. Kami sempatkan foto-foto sebelum pendakian.
Ya namanya pendakian lewat cibodas gak banyak yang bisa diceritain. Setelah sampai di Telaga Biru kami bertemu dengan Bule yang hendak ke air terjun Cibereum, akhirnya kami ngobrol-ngobrol dengan bule itu dan sempet foto bareng. Setelah sampai di pos Panyangcangan bule itu langsung menuju air terjun sedangkan kami berlima istirahat di Pos. Keempat temen ane penasaran dengan air terjunnya, akhirnya mereka turun dan gue tetap memilih istirahat di Pos sambil menghisap dalam-dalam rokok saya yang stocknya masih banyak.
Sekitar 30 menit mereka bermain di air terjun akhirnya balik juga ke Pos. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan dan sekitar pukul 15:00 kami sampai di Air Panas. Ane langsung buka keril ambil kompor dan nesting untuk makan siang. Menu makan siang kali ini cuma Indomie 4 bungkus dan telor dadar yang asin ala gue yang udah ngebet nikah /plak .
Sementara gue masak keempat temen gue asik berendam air panas. Ya akhirnya gue masak ditemenin boneka doraemon aja. *ngenes
Setelah makan dan rendaman kita bergegas menuju ke Kandang Badak. Sekitar pukul 17:00 kami tiba juga di kandang badak. Lama banget kami jalan. Maklum speed kami kayak siput. wkwkwk
Kandang badak hari jumat sepi. Mungkin hanya ada 10 tenda. Setelah pilah pilih tempat kita diriin deh Tenda lalu masak. Saat sedang masak tiba-tiba ada dua orang yang sempat kami temui dijalan tadi nyamperin ke tenda kita. Mereka Candra dan Anton dari Purpala. Niatnya mereka mau ke Surken nyamperin kawannya yang udah duluan kesana tapi sesampainya di tanjakan setan mereka kena badai dan akhirnya numpang tidur di tenda kita.
Akhirnya gue sebagai koki abal-abal malam itu masak dengan porsi yang agak banyak. Setelah selesai masak kita makan bareng dan gue pamitan untuk tidur duluan karena udah malem. Kita sepakat untuk summit pangrango esok pagi sekitar pukul 4 atau 5.
Sabtu 26 April, namanya rencana tinggal rencana, pukul 05:00 kami sudah bangun dari mimpi kami tapi sleeping bag terasa berat banget untuk dilepaskan. Akhirnya pukul 05:30 gue baru keluar tenda dan masak untuk sarapan dan ngopi. Sementara gue masak temen-temen gue packing barang yang akan dibawa muncak. Tepat pukul 07:00 kita berangkat summit pangrango.
Pukul 12:00 kita telah tiba di Puncak Pangrango. Saya dan fajar tiba duluan, sementara danul dan yauri dengan sabar membimbing cyntia yang udah hampir nyerah. Gue narsis-narsisan dulu bareng fajar.
Aku Cinta Batik, Mandja Adventure dan Alam ini |
Setelah narsis ria gerimis pun turun, kami langsung menuju Mandalawangi berharap ada yang camp disana dan bisa ditumpangi neduh. Dan benar disana ada 1 tenda dan kami pun titip barang kami dan gue bareng yauri bikin bivak sederhana dari ponco untuk neduh. Pendaki yang sedang camp disana sedang masak untuk makan, dengan gak punya malunya gue bilang ke mereka untuk numpang makan juga. Karena kita cuma bawa mie instant 4 bungkus. Akhirnya mereka masak nasi dengan porsi lebih ditambah mie instant dari kami dengan 1 kaleng sarden kami santap ber-10.
Ditengah makan hujan kembali turun, akhirnya lapak kami pindah dibawah bivak yang gue bikin dan setelah selesai makan semua berhambur ke tenda. Gue, Yauri dan Fajar stay di bivak sambil bikin kopi. Hujan pun semakin menjadi-jadi. Tapi itu gak gue risaukan. Di tengah guyuran hujan, ditemani hangat kopi, dan diiringi lagu Sarjana Muda dari Iwan Fals membuat suasana Epic Banget. Pecah men, gak bisa diungkapin dengan kata-kata.
Hujan pun perlahan pergi dan kesempatan itu langsung gue gunain untuk bernarsis ria di Mandalawangi. Setelah puas bernarsis ria gue pun duduk dipinggir sumber air, SENDIRI sambil mendengarkan lagu favorite gue. Sumpah MANDALAWANGI SAAT ITU EPIC BANGET. PECAH MEN, gak ada obat dah, DAMAINYA GAK ADA TANDINGAN!!
Setelah puas menikmati damainya mandalawangi kami pun turun ke Kandang badak dengan keadaan gerimis. Sempat berhenti sebentar di Puncak Pangrango berfoto dengan senja.
Begitu tiba di Kandang Badak busyeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet udah rame bener. Sampek bingung harus ke tenda gue lewat mana. Bener-bener rame. Tiba di kandang badak, bebersih diri, masak, makan dan tidur. Niat summit ke Gede sekitar pukul 4 dan itu juga cuma wacana. Kita berangkat summit pukul 05:00.
Sekitar 2 jam jalan kita tiba di tanjakan setan. Setengah naik tanjakan setan kami berhenti untuk berfoto-foto dengan background Gunung Pangrango. Puncak Pangrango saat itu keren diselimuti kabut berbentuk oval.
Tanjakan Setan |
Setelah itu kita lanjutkan lagi melewati tanjakan setan. Nah disini cyntia gak bisa naik, dia sampek teriak-teriak histeris. Temen-temen gue bertiga sampek harus mendorong dan narik cyntia biar bisa naik. Setelah melewati tanjakan setan jalanan ke puncak udah deket. Sekitar pukul 08:00 kami tiba di puncak gede dengan sebelumnya kami membeli 2 bungkus rokok yang dihargai 25.000 per bungkusnya *gilak
Niatan kami setelah sampai di Puncak kami akan turun ke Surya Kencana tapi kami batalkan takut kemalaman baliknya ke Cibodas. Akhirnya kami cuma ngopi di Puncak sambil ngantri untuk foto di plang puncak Gede.
Bareng Doraemon |
Setelah puas foto-foto dan ngopi kami balik ke Kandang Badak, masak, makan dan packing untuk kembali ke cibodas.
Saat turun tak lupa sampah yang kami hasilkan kami bawa turun. Saat turun gue berpisah dengan rombongan, gue paling depan karena gue gak pengen jalan malem. Tapi alhasil tetep aja kena malem sebelum Pos Penyangcangan. Gw istirahat cukup lama di Pos Penyangcangan sambil nunggu temen-temen gue. Sekitar 15 menit gue menunggu akhirnya mereka datang. Setelah istirahat akhirnya kami kembali berjalan.
Sekitar 1 km sebelum pos ada satu rombongan yang berhenti di tengah jalan dan ternyata 2 cewek dari rombongan itu kram kakinya. Rombongan ini ber 7 dengan 5 cewek dan 2 cowok. Si cewek yang kram itu udah gak sanggup jalan lagi, akhirnya gue dan yauri menawarkan untuk membawakan kerilnya turun kebawah dan cewek tadi turun tanpa keril. Akhirnya gue tandem 2 keril sekaligus depan belakang.
Setibanya di pos gue langsung taruh tuh keril dan langsung tepar. -_- Istirahat cukup lama di Pos dan akhirnya turun ke Mang Idi. Di Mang idi sempet makan, mandi dan ngopi cantik. Akhirnya kami turun ke pertigaan cibodas pukul 11:00 dan baru dapet bis ke Bandung pukul 01:00. Kami tiba di bandung pukul 04:00 dan langsung tidur hingga siang.
Perjalanan yang takkan pernah bisa gue lupain. Mandalawangi yang super damai, Puncak Gede yang begitu Indah. Aku akan kesana lagi suatu saat.