Instagram

Sunday, March 2, 2014

Setelah jalan-jalan ke jambi dan melakukan pendakian ke kerinci malamnya tepat pukul 20:30 travel yang akan membawa kami ke padang menjemput kami di basecamp jejak kerinci. Dalam mobil hanya kami berempat dan pak sopir. Gue milih duduk dipaling belakang supaya legaan bisa tidur. Akhirnya mobil berangkat dan gue pun juga berangkat tidur. 

Sekitar pukul 03:30 kami sudah sampai di pintu gerbang Bandara Internasional Minangkabau dan konyolnya kita dilarang masuk karena bandara masih tutup. Gue sempet heran kok bandara internasional gak 24 jam. Ya terpaksalah kita menunggu. Sekitar jam 4 lebih akhirnya kami dibolehkan masuk dan kita di drop di depan terminal keberangkatan. Mas kris, mas eggie dan mbak dyan pun mau langsung check-in tapi lagi-lagi pintu untuk masuk ke dalam bandara belum dibuka, alhasil kami masih ngobrol-ngobrol dulu. Setelah pintu dibuka dan mereka pamitan untuk check-in, gue pun langsung menuju ke terminal kedatangan untuk menunggu bis damri menuju kota Padang. Ternyata bis damri paling pagi sekitar pukul 07:00. Oke baiklah masih ada sekitar 2,5 jam dan gue pun memilih tidur.

Sekitar pukul 06:30 gue bangun dan gue ke toilet untuk cuci muka dan mampir di salah satu toko di bandara untuk beli minum. Aqua 600 mL disini dihargai 9.000 bro. Mahal nian. Sambil nunggu bis damri datang gue jalan-jalan disekitaran bandara dan dapet momen yang bagus banget. Nih
Bulan di Bandara Minagkabau
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Bus damri dateng dan gue langsung naik dan bis itu masih menunggu penumpang penuh. Tapi peduli amat gue langsung naik dan tidur diatas bus. Oh ya tarif bis ini 22.000 berlaku jauh dekat. Dan seatnya 1-2. Kiri hanya 1 bangku dan kanan 2 bangku. Gue milih yang 1 bangku biar tidur gue enak. Dan sekitar pukul 09:00 gue udah nyampek di Pool damri di dekat pasar raya. Di pool damri ini gue janjian sama Uni Ayu yang akan gue rentalin motornya. Sambil nunggu gue sempetin makan lontong pecel versi padang. 


Sekitar jam 10 Uni ayu dateng dan kami langsung ngobrol masalah sewa menyewa. Setelah terjadi kesepakatan gue pun langsung meluncur menuju Bukittinggi. Tak berbekal apapun hanya mengikuti plang yang ada di jalan-jalan. Karena perjalanan kali ini gue sendiri jadi gue bisa bebas mau berhenti dimana saja mau foto dimana aja. 
Masuk Padang Pariaman
Sekitar pukul 11:30 gue sampek di Air Terjun Lembah Anai dan gue langsung berhenti dan membeli tiket masuk. Tiket masuknya sebesar 7.000. Lembah anai ini air terjun yang ada persis di pinggir jalan poros padang-bukittinggi. Foto-foto, cuci muka, foto-foto lagi. Setelah itu gue jalan lagi menuju bukittinggi.
Pintu Masuk Lembah Anai
Lembah Anai
Sekitar pukul 12:15 gue berangkat lagi ke bukittinggi dan kira-kira pukul 13:00 gue udah sampai di Kota Bukittinggi. Gue langsung nyari lokasi Hello Guest House yang bakal jadi tempat inepan gue. Setelah muter-muter berkali-kali akhirnya ketemu juga tapi sayang Hello lagi dalam keadaan renovasi sehingga tutup. Akhirnya gue berhenti di sebuah warung untuk searching penginapan murah di sekitaran bukittinggi. Dapet beberapa. Oke akhirnya gue muter-muter lagi untuk nyari. Dan info yang gue dapet dari blog itu gak di update. Semua harga penginapan disana kisaran 100.000 per malam. Akhirnya dengan modal tampang melas gue masuk ke hotel nirwana dan nanya berapa permalam. Jawabannya pun sama 100.000 per malam. Tapi setelah gue tawar akhirnya dikasihlah harga 75.000 per malam.
Hotel Nirwana
Setelah naruh barang, gue langsung mandi biar seger. Lepas mandi gue langsung pergi ke Taman Panorama dan Lobang Jepang. Tiket masuknya 5.000. Awalnya gue gak mau masuk ke lobang jepang karena gue sendirian ternyata begitu gue sampek mulut goa ada sepasang kekasih gitu yang hendak masuk juga kahirnya gue ngikut mereka. Masuk ke lobang jepang ini harus menuruni kurang lebih 300 anak tangga. Di bawah tanah pun juga tak ada yang bisa dinikmari kecuali suasana mistis nan horor. Akhirnya gue balik lagi ke atas dengan menaiki 300 anak tangga yang tadi.
Taman Panorama
Pintu Masuk Lobang Jepang
Ngarai Sianok dari Menara Pandang
Setelah itu gue menikmati pemandangan ngarai sianok dari menara pandang yang disediakan. Di sekitar menara ini banyak banget monyet yang siap merampas makanan maupun minuman yang anda bawa. Untung gue gak bawa apapun kecuali daypack dan kamera jadi monyet itu tak mengusik gue sedikitpun. Menikmati ngarai sianok yang lagi tertutup asap itulah yang gue lakukan.

Merasa tak puas hanya menikmati dari sini akhirnya gue keluar dari taman panorama dan menuju ke Great Wall. Gue parkirkan motor saya di warung yang ada disana sebelum melewati jenjang 1000 ini gue sempatin mengisi perut dengan membeli pop mie. Setelah itu langsung tancap ke Great Wall. Untuk menuju ujung dari great wall ini diperlukan tenaga yang cukup. Menaiki dan menuruni ratusan anak tangga. 
Great Wall

Begitu sampai diujung akan terdapat banyak warung yang siap memanjakan perut tp gue milih langsug menikmati ngarai sianok dari samping warung-warung ini. 
Ngarai Sianok
Ngarai Sianok
Lagi-lagi kabut asap masih menghalangi saya untuk menikmati ngarai sianok. Tapi mau bagaimana lagi akhirnya saya balik ke jenjang koto dan balik lagi ke parkiran dan langsung menuju ke Benteng Fort De Kock. Lokasi benteng ini ternyata juga termasuk Taman Marga Satwa jadi lagi-lagi jauh-jauh ke sumatera gue wisata kebun binatang. Sial
Benteng Fort De Kock
Benteng-nya pun tak terawat, pas gue kesana sekitaran bentang ini dibuat latihan fisik klub beladiri gitu akhirnya gue cuma bisa liat dari jauh. Setelah itu gue nyebrangi jembatan limpapeh untuk menuju ke seberang. Di sana itu taman marga satwa tapi beruntung lah disana gue bisa ngliat harimau sumatera tanpa perlu rasa takut. Gak sama pas di Kerinci. :takuts
Harimau Sumatera
Oh ya disini juga ada rumah adat baanjuang. Tapi karena udah sore gue gak masuk karena takut gak keburu. Akhirnya cuma foto2 aja. Setelah itu gue meninggalkan lokasi Benteng Fort De Kock dan menuju ke Jam Gadang. Jam Gadang sore hari rame banget bro. Tapi gue betah disini. Gue sampek jam 10 malem disini. Akhirnya gue balik ke penginapan dan sebelumnya beli makanan untuk makan di penginapan nantinya.
Rumah Adat Baranjuang

Sampai di penginapan gue makan terus tidur supaya besok pagi gue fit untuk keliling lagi.

Hari Kedua
Sekitar pukul 07:00 gue bangun, gue langsung mandi dan packing untuk check out. Karena rencana gue hari ini ke Lembah Harau, Pagaruyung dan Sawah lunto.

Setelah check out gue mampir lagi ke jam gadang untuk foto-foto lagi. Jam gadang di pagi hari lebih sepi dan lebih ramah sama pengunjung. Udaranya begitu sejuk. Setelah puas foto-foto gue langsung tancap gas ke payakumbuh. 
Jam Gadang
Bersambung ke Lembah Harau